Rabu, 22 Juli 2015

KUCING : Toxoplasmosis & Wanita Hamil...

Toxoplasmosis adalah penyakit zoonosis (penyakit hewan yang bisa menular ke manusia) yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii yang mana merupakan golongan parasit (protozoa) dan bersifat patogen. Manusia, mammalia lain (babi, kambing, domba, kuda, sapi) dan burung merupakan hospes perantara T.gondii, sedangkan kucing merupakan hospes definitifnya.

Walaupun bersifat patogen, tapi T.gondii tidak selalu menyebabkan kondisi patologis pada hospesnya karena termasuk jenis parasit 'pintar' yang memiliki kemampuan adaptasi dengan baik di tubuh hospes, sampai penderita tidak menyadari kalau terinfeksi karena tidak menunjukan tanda dan gejala penyakit yang jelas.

Manusia dapat terinfeksi Toxoplasma karena mengkonsumsi daging/sayuran yang terkontaminasi parasit, terpapar oocyt dari kotoran kucing yang ada di tanah atau melalui transplasental dari ibu hamil ke janin didalam kandungan.

Gejala toxoplasmosis pada orang dewasa berupa pembengkakan kelenjar limfe disertai rasa lemah, demam, nyeri kepala dan sakit tenggorokan. Gejala ini berlangsung beberapa minggu, namun setelah itu biasanya sembuh sempurna. Bila yang terkena infeksi adalah ibu hamil, maka sekitar 40% bayinya mungkin akan tertular dan dapat mengakibatkan abortus (keguguran). Bila gejalanya muncul setelah bayi lahir, awalnya bayi waktu lahir tampak sehat tetapi kemudian dalam perkembangannya menunjukkan gejala-gejala kelainan seperti mata korioretinitis, strabismus (juling), hidrosefalus (penumpukkan cairan dalam rongga otak) dan kejang.

Untuk mendeteksi seseorang terserang Toxoplasmosis maka dilakukan tes TORCH. TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex Virus II (HSV-II). Masing2 ada tes IgM dan IgG nya. Antibodi IgG menunjukkan infeksi masa lalu dan IgM infeksi baru. Meskipun dapat juga terjadi infeksi baru hanya ditandai dengan peningkatan IgG yang nyata dan IgM belum terbentuk. Serum diperiksa untuk mencari ada tidaknya IgG spesifik untuk parasit/virus TORCH. Bila hasilnya NEGATIF, berarti Anda tidak pernah terinfeksi TORCH. Bila POSITIF, berarti pernah terinfeksi.

Pengobatan toxoplasmosis dilakukan dengan pemberian obat antibiotika. Beberapa obat dapat digunakan seperti kombinasi sulfa-pirimetamin, spiramisin atau klindamisin. Obat ini biasanya diberikan dalam waktu lama. Pada masa kehamilan biasanya lebih sering diberikan spiramisin karena lebih aman.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
• Tidak memberi daging jeroan, tulang mentah atau susu mentah kepada hewan peliharaan.
• Mencegah kucing dan anjing berburu burung, tikus, lalat, dan kecoa.
• Pasir tempat kotoran kucing sebaiknya dibersihkan setiap hari. Ookista yang keluar bersama kotoran memerlukan waktu 24 jam untuk menginfeksi.
• Setelah mencuci daging mentah, sebaiknya cuci tangan dengan sabun.
• Wanita yang sedang hamil jangan mencuci/membersihkan daging/jeroan yang akan dimasak.
• Sebaiknya sayuran maupun buah-buahan yang akan dimakan dicuci bersih.
• Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun bila makan tanpa menggunakan sendok.
• Masak daging secara sempurna pada suhu diatas 70 Celcius selama minimal 10 menit.
• Buah dan sayuran yang akan dikonsumsi sebaiknya dicuci bersih untuk membersihkan telur atau oocyst Toxoplasma yang menempel.

Dari uraian diatas maka kucing bukanlah tertuduh utama dalam infeksi Toxoplasmosis. Segala bentuk infeksi Toxoplasma bermula dari kurangnya disiplin kita terhadap kebersihan diri dan makanan yang tersedia. Oleh karena itu tindakan pencegahan lebih baik daripada mengobati.

Semoga bermanfoattt...



0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds