RE POST : Jokowi Batasi Impor Sapi, Peternak Australia Merasa Hancur Lebur..
Industri ternak Australia Utara terjengkang ke belakang dua depa setelah diberitahu bahwa Pemerintahan Jokowi hanya akan mengeluarkan 50.000 izin impor sapi untuk kuartal ketiga saat ini (Q3).
Izinnya masih belum dirilis, tapi rumor tentang rendahnya alokasi mulai mengalir sejak Jumat malam, saat eksportir utama sapi membocorkan pada media ABC Rural bahwa akan ada "kehancur leburan" yang akan menyebabkan "sakit kepala ekspor" sapi Australia ke Indonesia.
Sejatinya alokasi pada Juli-September oleh peternak Australia diupayakan di atas 200.000 kepala di mana baik eksportir dan importir telah melobi pemerintah Indonesia untuk segala jenis izinnya, yang didasarkan pada izin alokasi kuartal sebelumnya sebanyak 250.000 kepala.Tracey Hayes, dari Asosiasi Peternak Northern Territory, mengatakan alokasi yang rendah membuat bikin industri ternak Australia kejang mendadak."Kami (sebelumnya) perkirakan akan sedikit lebih tinggi. Sekitar 200.000 izin [untuk Q3] itu jumlah yang kita harapkan. Jadi sangat mengejutkan mendengar laporan hanya 50.000," ujarnya. "Kami berharap angka (kecil) itu dipastikan dan lalu industri mampu membuat beberapa keputusan dan posisi sendiri untuk kuartal ini." keluhnya.
Hayes lebih lanjut mengatakan bahwa jika 50.000 izin yang dikeluarkan itu akan menciptakan "tantangan logistik" untuk seluruh rantai pasokan dan membuktikan bahwa mestinya Australia menekan pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan izin per tahunan dan bukan per tiga bulan.
Haydn Sale dari Peternakan Yougawalla Station di kawasan Kimberley Australia Barat mengatakan pengurangan izin akan berdampak pada seluruh rantai pasokan, terutama eksportir."Saya pikir 'sakitnya tuh di sini' lebih untuk para eksportir. Mereka sudah ada kapal yang di carter dan mereka sudah ambil pra-kontrak ternak sapi dalam jumlah cukup besar untuk perkuartal. Mereka sudah keluarkan biaya yang signifikan, intinya mereka sudah harus membayar demurrage dan ditambah biaya pengelolaan ternak (sebelum diberangkatkan), sehingga sakit kepala nya berlipatganda."Haydn juga mengatakan alokasi 50.000 izin ini kejutan untuk industri apalagi mengingat Indonesia tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri. Lantas dirinya mempertanyakan bagaimana Indonesia bisa dapat sapi sampai akhir tahun? Sehingga keputusan dari Indonesia ini sangat tidak biasa, dan apabila berharap sapi sapi dari Australia kelak di akhir tahun Indonesia akan mendapatkan kesulitan tersendiri.
Minggu ini adalah minggu terakhir bulan Ramadan, permintaan daging sapi di Indonesia diperkirakan akan melambung menjelang hari raya Idul Fitri pada tanggal 17 Juli.
Semoga bermanfoattt...
Sumber : (fiskal)
Posting Komentar